Rumus Turnover Karyawan Tahunan

Aplikasi untuk membantu mengurangi turnover

Payuung adalah platform benefit karyawan yang berafiliasi dengan Gadjian dan Hadirr, dua aplikasi dari Fast 8 yang dapat membantu HR perusahaan mengurangi turnover karyawan. Bagaimana caranya?

Aplikasi HRIS Gadjian dilengkapi dengan fitur analisis kinerja karyawan. Fitur ini menyediakan data kinerja karyawan real-time dan bisa diakses setiap saat, termasuk di antaranya data produktivitas, tingkat kehadiran, dan masa kerja.

Dengan fitur itu, kamu dapat memonitor siapa saja karyawan yang termasuk top-performer atau berkinerja tinggi. Kelompok top-performer inilah yang harus dipertahankan agar tidak keluar dari perusahaan.

Misalnya, jika mereka adalah karyawan kontrak PKWT, maka kamu dapat menguncinya dengan PKWTT dan mengangkatnya sebagai karyawan tetap. Atau, jika mereka berstatus karyawan tetap, maka kamu bisa menawarkan program benefit untuk membuat mereka betah dan bertahan di perusahaan.

Sebagai pendukung Gadjian, aplikasi absensi online Hadirr membantu HR mencatat kehadiran karyawan dan jam lembur. Serta memonitor jadwal kerja  dan kunjungan klien karyawan. Aplikasi ini memberikan visibilitas bagi HR tentang tugas-tugas karyawan dan bagaimana mereka melakukannya.

Jadi, jika kamu punya karyawan remote, karyawan lapangan, atau sales, aplikasi ini membantu memantau kehadiran. Sekaligus kinerja mereka dari jauh dengan teknologi face recognition dan anti-fake GPS.

PP No. 35 Tahun 2021 tentang PKWT, Alih Daya, Waktu Kerja, dan PHK. JDIH Kemnaker.

Setiap perusahaan selalu mengenal yang namanya turnover rate atau rumus turnover. Istilah lain dari turnover rate sendiri adalah labor turnover atau disingkat LTO. Definisi dari istilah tersebut merupakan tingkat perputaran karyawan pada sebuah perusahaan didasarkan atas jumlah karyawan yang resign di periode waktu tertentu. Proses perhitungan LTO didasarkan atas rumus turnover.

Hasil LTO atas rumus turnover disarankan tidak tinggi untuk menciptakan lingkungan yang produktif dan saling support. Jika hasilnya tinggi maka bisa dipastikan perusahaan akan mengalami masalah di bagian produktivitas sehingga jumlah kegiatan bisnis tidak bisa mencapai target. Sedangkan retensi sendiri berbanding terbalik dengan LTO. Kita akan membahas secara lebih terperinci mengenai istilah turnover.

Mengapresiasi Kinerja Karyawan

Apresiasi terhadap kontribusi karyawan penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif. Dorong karyawan untuk saling menghargai dengan membuat sesi apresiasi secara rutin dalam rapat tim. Ini membantu membangun budaya kerja yang inklusif dan saling mendukung. Dengan memberikan pengakuan atas prestasi dan kontribusi, karyawan merasa dihargai dan termotivasi untuk berkinerja lebih baik.

Aplikasi penghitung gaji, bonus, THR, dan pajaknya

Menghitung gaji karyawan, bonus, lengkap beserta pajaknya akan lebih mudah, cepat, dan akurat menggunakan aplikasi payroll Gadjian.

Software penggajian berbasis web terbaik di Indonesia ini memiliki fitur hitung gaji karyawan yang andal untuk menghitung berbagai jenis pendapatan karyawan, dari gaji, lembur, tunjangan, bonus, THR, sampai komisi dan gratifikasi, secara otomatis. Hasilnya langsung muncul di slip gaji online.

Gadjian juga telah dilengkapi fitur kalkulator PPh 21 online untuk menghitung otomatis pajak karyawan tetap, karyawan tidak tetap, dan tenaga ahli. Dengan kalkulator PPh 21 yang telah disesuaikan dengan peraturan perpajakan terbaru, hasil perhitungan pajak di Gadjian tepat dan bebas human error.

Keuntungan menggunakan aplikasi penghitung pajak adalah lebih efisien. Kamu tidak perlu berlama-lama menghitung slip gaji dan potongan PPh 21 secara manual di Excel dengan rumus yang rumit. Selain itu, kamu juga akan lebih hemat karena tidak membutuhkan software pajak atau menyewa konsultan pajak.

Untuk perhitungan bonus dan pajaknya, kamu bisa masuk ke menu pengaturan Gaji & LTHR di aplikasi. Kemudian tambahkan nama pendapatan, misalnya “Bonus akhir tahun”, tipe “Manual” karena hanya dihitung satu kali dalam setahun.

Kemudian, tipe A1 pemotongan pajaknya dimasukkan ke kategori “Tantiem, Bonus, Gratifikasi, Jasa Produksi, dan THR”. Selanjutnya, bonus akan terakumulasi ke dalam penghasilan bruto karyawan dan akan terhitung pajaknya. Mudah, bukan?

Yuk, coba Gadjian yang serba mudah dan praktis untuk mengelola penggajian dan keuangan di perusahaan kamu.

PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan dari website JDIH Kemnaker.

Contoh perhitungan bonus akhir tahun

Berikut ini contoh menghitung bonus akhir tahun karyawan:

1. Seorang manajer produksi menerima gaji Rp15 juta, belum pernah kena sanksi, dan telah bekerja 11 tahun di perusahaan.

a. masa kerja 11 tahun: 140%

b. level jabatan manajer: 120%

c. departemen produksi: 120%

d. tanpa sanksi SP: 100%

Bonus = gaji x masa kerja x level jabatan x departemen x sanksi SP

2. Seorang foreman sales menerima gaji Rp5 juta, pernah kena sanksi SP I, dan telah bekerja 3 tahun di perusahaan.

a. masa kerja 3 tahun: 100%

b. level jabatan foreman: 90%

c. departemen sales (non-produksi): 110%

Bonus = gaji x masa kerja x level jabatan x departemen x sanksi SP

3. Seorang operator pelaksana pengadaan (General Affair) menerima gaji Rp3,5 juta, tidak pernah kena sanksi, dan telah bekerja 2 tahun di perusahaan.

a. masa kerja 2 tahun: 100%

b. level operator pelaksana: 80%

c. departemen GA (supporting): 100%

d. tanpa sanksi SP: 100%

Bonus = gaji x masa kerja x level jabatan x departemen x sanksi SP

Perhitungan bonus seperti di atas tidak terlalu sulit. Justru bagian sulitnya adalah menghitung pajaknya. Perlu dicatat bahwa bonus karyawan termasuk penghasilan yang dipotong PPh 21.

Bonus merupakan pendapatan tidak teratur karena hanya diberikan setahun sekali. Oleh sebab itu, dalam menghitung penghasilan bruto, bonus tidak dikalikan 12.

PPh 21 bonus karyawan adalah selisih antara PPh 21 gaji dan bonus dengan PPh 21 gaji. Kita menggunakan contoh nomor 1 di atas, yaitu manajer produksi dengan gaji Rp15 juta, menikah dan punya 2 orang anak (K/2).

Perhitungan pajak bonusnya seperti berikut:

Baca Juga: Aturan Potong Gaji Karyawan sesuai PP Pengupahan

Lingkungan Kerja yang Tidak Kondusif

Karyawan menghabiskan setidaknya 40 jam per minggu di tempat kerja. Karena itu, tempat dan lingkungan kerja yang nyaman diperlukan untuk membuat karyawan betah. Lingkungan kerja yang buruk, baik dari segi fisik (misal: pencahayaan yang buruk) maupun segi sosial (rekan kerja yang tidak suportif) dapat mendorong karyawan untuk meninggalkan perusahaan.

Apa Saja Dampak dari Turnover Karyawan?

Tingginya turnover juga bisa mengganggu stabilitas organisasi dan mempengaruhi reputasi perusahaan di pasar kerja. Beberapa dampak buruk lainnya yang juga bisa terjadi karena turnover yang tinggi antara lain:

Jenis Turnover Karyawan

Karyawan yang berhenti bekerja tentunya merupakan hal yang biasa. Meski demikian, ada jenis-jenis turnover karyawan yang ideal dan tidak ideal. Dalam dunia HRD sendiri, turnover pegawai dibagi menjadi turnover fungsional dan disfungsional. Perbedaan dari kedua jenis perputaran karyawan ini ialah dampak yang diberikan kepada perusahaan.

Turnover Karyawan Fungsional: merujuk pada situasi di mana karyawan-karyawan yang meninggalkan perusahaan adalah mereka dengan performa yang rendah. Sehingga, kepergian mereka justru meningkatkan efisiensi perusahaan. Hal ini misalnya terjadi ketika karyawan yang sudah berusia lanjut dengan performa yang sudah menurun meninggalkan perusahaan.

Turnover Pegawai Disfungsional: karyawan dengan performa baik yang meninggalkan perusahaan. Hal ini tentunya berdampak buruk kepada perusahaan. Sehingga, tantangan bagi tim HRD ialah untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif untuk mencegah turnover pegawai disfungsional.

Pasang GRATIS 3 lowongan kerja pertama untuk perusahaan Anda. Sortir CV & rekrut kandidat berkualitas dengan mudah sekarang juga! 🎉

Dampak turnover karyawan

Turnover yang disebabkan oleh karyawan resign dapat menimbulkan dampak, antara lain:

Cara Pencegahan Naiknya Turnover Rate

Mencegah tingginya tingkat turnover karyawan terutama mencegah perginya karyawan yang dapat menyebabkan disfungsi perusahaan. Tergantung dari sistem dan budaya kerja yang dibangun. Berikut pencegahan yang dapat dilakukan untuk menekan tingkat turnover karyawan.

Penyebab Karyawan Turnover

Selesai dengan pembahasan berbagai jenis turnover sekarang kita akan membahas tentang apa saja yang menjadi penyebabnya dengan lebih mendetail. Beberapa penyebabnya bisa langsung Anda simak pada poin-poin berikut.

Setiap pekerjaan memiliki beban kerja yang berbeda-beda. Ada kalanya suatu pekerjaan memiliki beban kerja yang berat dan membuat tidak betah. Beban kerja yang terlalu berat bisa saja menyebabkan pegawai mengalami masalah dalam menyesuaikan diri. Tak jarang para pegawai tersebut akhirnya memilih untuk mengundurkan diri dari suatu pekerjaan.

Setiap orang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Apabila pegawai merasa gajinya kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup maka ketidakpuasan terhadap gaji bisa menjadi salah satu penyebab turnover.

Ditambah lagi jumlah gaji antara karyawan yang satu dengan lainnya berbeda-beda termasuk dalam hal tunjangan. Ketidakadilan dalam pemberian tunjangan bisa menyebabkan terjadinya turnover. Itulah mengapa suatu perusahaan perlu untuk memperhatikan benefit karyawan

Penyebab lainnya yang bisa membuat pegawai memilih untuk resign adalah mengenai kenyamanan kerja atau kepuasan kerja. Terdapat beberapa hasil pengkajian yang menunjukkan turnover meningkat pada saat kepuasan kerja dinilai tidak tinggi oleh pegawai.

Durasi pekerjaan juga bisa menjadi salah satu pertimbangan karyawan ingin menetap di suatu perusahaan atau resign. Namun tingkat resign yang lebih tinggi terjadi pada durasi pekerjaan yang terlalu sedikit. Sebagian besar pekerjaan yang memiliki durasi sedikit terjadi pada karyawan kontrak maupun freelance.

Lingkungan kerja yang saling mendukung antara pegawai dengan pegawai lainnya bisa membuat betah. Dengan kata lain lingkungan kerja suatu perusahaan perlu untuk tidak saling menyalahkan apabila terdapat hasil pekerjaan yang kurang baik.

Jika seseorang menemukan ada hal yang tidak baik segera lakukan perbaikan. Hal ini tentu berlaku pada semua karyawan dan tidak perlu menyalahkan orang. Sebagai gantinya Anda bisa memilih untuk memberikan nasehat sambil bercanda terhadap karyawan yang performanya kurang baik.