Amerika Serikat (AS) Siapkan 11 Stadion
Amerika Serikat akan menjadi tuan rumah untuk 60 pertandingan. AS memiliki 11 stadion yang akan menjadi panggung Piala Dunia 2022. Berikut daftarnya:
Sementara itu, Kanada dan Meksiko masing-masing akan menyelenggarakan 10 pertandingan. Berikut stadion yang akan digunakan:
Jakarta: Perubahan besar akan terjadi pada
. Selain menunjuk tiga negara menjadi tuan rumah, Federasi Sepak Bola Dunia (
) memutuskan akan menambah jumlah kuota peserta menjadi 48 tim di turnamen terakbar di dunia itu.
Tiga negara tuan rumah yang ditunjuk
di Piala Dunia 2026, yakni Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko. Ini merupakan pertama kalinya turnamen Piala Dunia digelar di tiga negara.
Turnamen tersebut juga akan mengalami penambahan kuota peserta menjadi 48 tim. Sebelumnya, FIFA menetapkan format 32 tim di Piala Dunia sejak 1998. Penambahan 16 tim tersebut menjadi ekspansi terbesar dalam evolusi Piala Dunia.
Awalnya, Piala Dunia pertama kali digelar hanya diikuti 13 tim. Tepatnya pada Piala Dunia 1930. Kemudian, Piala Dunia diikuti 16 tim mulai 1934 hingga 1978, sebelum meningkat menjadi 24 tim pada 1982.
Piala Dunia 2026 Digelar di Tiga Negara
Dengan proses yang panjang dan seleksi yang ketat, FIFA kemudian mengumumkan bahwa Piala Dunia 2026 akan berlangsung di tiga negara yakni Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Tuan rumah bersama di tiga negara ini adalah yang pertama dalam sejarah Piala Dunia. Sebelumnya, hanya ada tuan rumah bersama di dua negara yakni Japan dan Korea Selatan.
Adapun negara yang pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia antara lain Uruguay (1930), Italia (1934), Perancis (1938), Brasil (1950), Swiss (1954), Swedia (1958), Chile (1962), Inggris (1966), Meksiko (1970), Jerman Barat (1974), Argentina (1978), Spanyol (1982), Meksiko (1986), Italia (1990), Amerika Serikat (1994), Prancis (1998), Korea & Jepang (2002), Jerman (2006), Afrika Selatan (2010), Brasil (2014), Rusia (2018), dan Qatar (2022).
Piala Dunia 2026 akan digelar di tiga negara. Adapun tiga negara yang ditunjuk sebagai tuan rumah adalah Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko.
Piala Dunia 2026 akan menjadi babak baru turnamen empat tahunan ini dengan penambahan jumlah peserta. Selama ini diikuti 32 negara, selanjutnya akan diikuti 48 tim.
Dilansir dari detikSport, jika peserta menjadi 48 tim maka akan digelar dengan format 16 grup yang masing-masing berisi tiga tim. Dua tim terbaik akan lolos ke babak 32 besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
FIFA akan mempertimbangkan format baru tersebut, mengingat Piala Dunia 2022 di Qatar dinilai berjalan sukses besar. Bahkan tim yang lolos ke babak selanjutnya tak bisa ditebak.
"Di sini, grup berisi empat tim sudah berjalan luar biasa. Sampai menit-menit terakhir pertandingan terakhir, Anda tak tahu siapa yang akan lolos," ungkap Presiden FIFA Gianni Infantino dilansir BBC.
"Kita harus melihat ulang, atau setidaknya mendiskusikan lagi formatnya. Ini adalah sesuatu yang pastinya akan ada di agenda pertemuan berikutnya," imbuhnya.
Format 32 tim dengan masing-masing grup berisi empat tim sudah berjalan sejak Piala Dunia 1998 silam. Tahun ini, sejumlah hasil mengejutkan dan persaingan menarik terjadi untuk lolos dari fase grup.
Jerman, Belgia, dan Uruguay gagal lolos. Maroko menjadi juara grup dan mencapai semifinal, Spanyol disalip Jepang, dan Argentina susah payah mengamankan kelolosan di laga terakhir.
Format 48 tim menguntungkan tim Afrika dan Asia
, Senin, 19 Desember 2022, Afrika dan Asia akan menjadi benua yang mendapat keuntungan paling besar dari ekspansi ke 48 tim tersebut. Di bawah format baru, Afrika akan menerima sembilan slot kualifikasi untuk final (dibandingkan lima sebelumnya).
Penambahan kontingen Afrika menjadi kabar baik bagi sejumlah tim-tim besar di wilayah. Sebelumnya, tim-tim besar seperti Mesir, Aljazair, dan Nigeria semuanya gagal ke Piala Dunia 2022 setelah tersingkir pada kualifikasi.
Sedangkan Asia akan mendapat delapan (dari sebelumnya 4,5 slot). Kemudian, Oceania, yang biasanya harus melalui playoff agar lolos ke Piala Dunia, akan langsung mendapat tempat pada kualifikasi.
Perwakilan Eropa juga akan semakin banyak, hingga 16 tim dari sebelumnya 13. Sedangkan Amerika Selatan naik dari 4,5 menjadi enam negara.
Dengan Kanada, Amerika Serikat dan Meksiko otomatis lolos sebagai tuan rumah, CONCACAF akan mendapat tambahan tiga slot, sehingga akan ada total enam tim dari wilayah itu. Dua tempat tambahan lainnya akan ditentukan lewat playoff.
Format penyisihan grup masih ditinjau ulang
Awalnya, FIFA mengindikasikan akan mengubah format penyisihan grup seiring penambahan kuota peserta di
. Rencananya, mereka ingin menerapkan format 16 grup dari tiga tim, dengan dua peringkat teratas masing-masing grup maju ke babak gugur 32 besar.
Namun, kesuksesan format grup dengan empat peserta di Piala Dunia 2022 membuat FIFA berpikir ulang. Pada sesi jumpa pers, Jumat, 16 Desember 2022, Presiden FIFA Gianni Infantino mengatakan pihaknya berencana untuk meninjau ulang format grup dengan tiga peserta itu.
Andai tetap menggunakan format empat tim dalam satu grup, kemungkinan skenario format yang digunakan, yakni dengan 12 grup. Kemudian, dua tim peringkat teratas akan maju ke babak gugur bersama delapan peringkat tiga terbaik.
Format itu bisa menyuguhkan 104 pertandingan, jauh lebih banyak dari 64 yang berlangsung di Qatar. Sementara tim yang mencapai final akan harus menjalani delapan laga.
Jumlah arena untuk turnamen juga bisa berlipat ganda. Jika Piala Dunia 2022 di Qatar menggunakan delapan stadion, Piala Dunia 2026 akan menggunakan 16 stadion. Sebelas arena akan berlokasi di AS, dengan tiga di Meksiko dan dua di Kanada.
Diperbarui: 22 Maret 2024, 05:28 WIB Diterbitkan: 22 Maret 2024, 05:28 WIB
Setelah tiga ronde kualifikasi dengan sistem kandang-tandang, format kompetisi di Ronde 4
akan mengalami perubahan signifikan. Pada tahap ini, pertandingan akan digelar di lokasi netral dengan sistem sentralisasi dan format setengah kompetisi, memberikan tantangan baru bagi tim yang berhasil mencapai babak ini.
Sejarah Penentuan Tuan Rumah Piala Dunia
Mengutip laman World Population Review, proses FIFA untuk memilih negara tuan rumah telah berkembang pesat dari waktu ke waktu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya, proses pemilihan negara tuan rumah sempat kontroversial karena tidak efisiensi dalam hal perjalanan internasional bagi banyak negara.
Beberapa tim Eropa berhasil mencapai Piala Dunia perdana di Uruguay (Amerika Selatan), dan beberapa tim Amerika Selatan mengundurkan diri saat dua acara berikutnya diadakan di Eropa.
Untuk mencegah kontroversi tersebut, FIFA mulai berganti-ganti tuan rumah antara Amerika dan Eropa. Kebijakan ini berlanjut hingga tahun 2002, ketika Jepang dan Korea Selatan akhirnya menjadi tuan rumah pertama di Asia untuk Piala Dunia.
Seiring berkembangnya waktu, FIFA terus mengevaluasi proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia. Prosesnya dimulai dengan setiap calon negara tuan rumah untuk mengajukan tawaran ke Satuan Tugas Evaluasi Tawaran FIFA (BETF).
Misalnya untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026, negara menawarkan paling lambat 15 Oktober 2017 lalu. BETF kemudian menyiapkan tiga laporan:
1. Penilaian Kepatuhan
Meneliti kepatuhan tawaran dengan persyaratan tawaran FIFA, tempat hosting, dan persyaratan untuk kompetisi.
Mengevaluasi biaya dan pendapatan yang diproyeksikan dari penawaran, serta kemungkinan masalah hak asasi manusia yang dapat timbul dari penyelenggaraan turnamen di negara kandidat.
3. Laporan Evaluasi Teknis
Mendalami rincian infrastruktur dan logistik, seperti stadion yang tersedia, perumahan, dan transportasi, serta masalah keuangan tambahan (biaya, perkiraan pendapatan siaran dan tiket, dll.) yang tidak tercakup dalam Penilaian Risiko.
Detail Format Ronde 4
Ronde 4 ini akan melibatkan delapan tim terbaik Asia yang dibagi menjadi dua grup, yaitu Grup A dan Grup B. Perubahan format dirancang untuk menciptakan kompetisi yang lebih seimbang dan memberikan peluang yang sama bagi setiap peserta. Berikut rincian sistemnya:
Setiap tim akan bertanding dua kali dalam grup masing-masing di stadion netral. Lokasi netral dipilih untuk menghilangkan keuntungan sebagai tuan rumah dan menciptakan suasana kompetitif yang setara.
Juara dari masing-masing grup otomatis lolos ke Piala Dunia 2026. Mereka akan bergabung dengan enam tim Asia lain yang telah lebih dulu memastikan tempat melalui Ronde 3.
Tim yang menempati posisi runner-up di setiap grup akan saling berhadapan dalam laga play-off Zona Asia. Pemenang pertandingan ini akan bertanding melawan wakil Afrika dalam play-off antar konfederasi untuk memperebutkan satu tempat tambahan di Piala Dunia.
Dalam Ronde 4, tim yang berada dalam grup yang sama di Ronde 3 tidak akan kembali bertemu. Hal ini bertujuan menciptakan variasi lawan serta memberikan dinamika kompetisi yang lebih menarik. Jika Indonesia berhasil mencapai Ronde 4, tantangan besar menanti sebagai satu-satunya wakil dari Asia Tenggara. Berdasarkan klasemen sementara, sejumlah tim kuat dari kawasan Teluk Arab diprediksi menjadi lawan potensial, antara lain:
Uni Emirat Arab dan Qatar
Tim-tim tersebut memiliki pengalaman kompetisi internasional yang lebih matang dan keunggulan fisik yang perlu diantisipasi oleh skuat Garuda. Oleh karena itu, performa puncak, strategi matang, dan mentalitas tangguh menjadi elemen krusial.
Bertanding di lokasi netral dapat memberikan keuntungan berupa hilangnya tekanan dari suporter tuan rumah. Namun, kondisi lapangan yang baru serta adaptasi terhadap cuaca di lokasi pertandingan menjadi tantangan tambahan yang harus dihadapi. Agar mampu bersaing, Indonesia harus mempersiapkan diri dengan optimal,
Ronde 4 adalah gerbang terakhir menuju panggung Piala Dunia 2026. Meskipun mencapai tahap ini sudah menjadi pencapaian besar, peluang untuk melangkah lebih jauh tetap terbuka. Dengan dukungan seluruh elemen bangsa, Indonesia memiliki kesempatan untuk mencetak sejarah baru di sepak bola internasional.
Apakah Indonesia mampu mengatasi tantangan besar ini dan melangkah ke pentas dunia? Mari kita dukung perjuangan Garuda untuk mewujudkan mimpi ke Piala Dunia 2026.
Piala Dunia 2022 yang digelar di Qatar baru saja usai. Argentina keluar sebagai juara setelah mengalahkan Prancis melalui drama adu penalti dengan skor 4-2.
Piala Dunia Qatar 2022 sendiri adalah piala dunia ke-22 yang digelar FIFA sejak 1930. Qatar menjadi negara ketiga di Asia yang telah menyelenggarakan Piala Dunia. Sebelumnya, Japan dan Korea Selatan lebih dulu menghelat Piala Dunia di tahun 2002.